Searching

Wednesday, March 21, 2012

Kidal dan Hubungannya dengan Cara Kerja Otak

Otak memiliki koordinasi pengaturan antara dua bagian tubuh kiri dan kanan, dan aktifitas ini bekerja secara silang dari sananya. Otak kanan akan mengatur bagian tubuh kiri manusia sedangkan otak kiri akan mengatur bagian tubuh kanan manusia.

Kecenderungan menggunakan tangan kiri pada keadaan kidal menurut banyak ahli berhubungan dengan cara kerja otak kanan, dengan penjelasan bahwa pada keadaan ini ada sedikit ketidakseimbangan dimana otak kanan lebih mendominasi aktifitas otak kiri, namun mereka juga menilai ketidakseimbangan ini bukanlah sebagai suatu gangguan, walaupun sebagian riset lain menyebutkan ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan sistem otak dan persarafan yang bisa menimbulkan keadaan ini.

Penelitian yang pernah dilakukan tentang frekuensinya sendiri mencatat kurang lebih 12% penduduk dunia bertangan kidal dengan perbandingan usia dewasa antara 8-15%, sementara dari distribusi jenis kelamin ada pula penelitian yang menyebutkan bahwa keadaan ini lebih sering dijumpai pada laki-laki dibandingkan wanita tanpa adanya alasan mekanisme yang jelas, serta sebuah penelitian terpisah lagi yang menghubungkannya dengan kasus-kasus anak kembar.

Keadaan ini mereka temukan lebih tinggi frekuensinya pada kasus kembar identik serta kemungkinan kidal sebesar 76% pada anak yang memiliki saudara kembar kidal. Berkaitan dengan faktor penyakit neurologis dan sistem otak tadi sendiri, sebuah penelitian menyebutkan bahwa tangan kidal lebih sering didapatkan pada kelompok orang yang memiliki gangguan neurologis seperti epilepsi, down's syndrome, autisme dan retardasi mental, namun penelitian ini bertolakbelakang dengan sejumlah penelitian lain yang menemukan kasus tangan kidal justru pada kelompok anak yang memiliki  Intelligent Quotient (IQ) lebih tinggi.

Dimana kelompok penelitinya juga menyinggung beberapa kalangan orang terkenal ber-IQ tinggi termasuk Hitler dan beberapa selebritis yang telah diperiksa tingkatan IQ-nya. Hingga saat ini memang belum ditemukan penyebab jelasnya, namun disamping kasus ini juga ditemukan adanya kecenderungan atau lebih tepatnya kemampuan menggunakan kedua tangan sekaligus kiri dan kanan dalam aktifitasnya.
Keadaan seperti ini dikenal kalangan ahlinya sebagai ambidexter dan tak seluruhnya didapat sejak lahir melainkan dapat dilatih sejak anak berusia 2 tahun keatas, malah sebagian juga melatihnya sejak usia dewasa dan berhasil.