Pengertian
Penderitaan
Penderitaan adalah sebuah kata yang
sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh siapapun. Berbicara tentang
penderitaan ternyata penderitaan tersebut berasal dari dalam dan luar diri
manusia. Biasanya orang menyebut dengan factor internal dan faktor eksternal.
Penderitaan berasal dari kata dasar
derita. Asal kata derita dari bahasa sansekerta “dhra” artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang
termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan,
kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.
Berbagai bentuk penderitaan yang
dialami manusia bila dipandang secara Sosiologis dapat dikaji secara negatif
dan positif. Secara negatif hal tersebut dapat terjadi karena paham
khayalan/prasangka berlebihan yang berasal dari dalam diri seseorang sehingga
dia menderita seperti kesepian karena tidak mampu (minder) untuk bersosialisasi
dengan orang lain, ketakutan karena siksaan bathin, kegelapan, perasaan sakit
maupun perasaan gagal yang kesemuanya bisa saja terjadi karena ketidak mampuan
seseorang dalam melakukan Sosialisasi sehingga dianggap melakukan tingkah laku
Sosiopatik/penyimpangan perilaku sosial. Dalam hal ini seorang individu mulai
kanak-kanak hingga dewasa mempelajari pola-pola tindakan dari orang-orang
disekelilingnya sehingga diharapkan mampu merasakan penderitaa orang lain dan
sebaliknya. Dalam hal ini melalui interaksi seseorang dapat melepaskan penderitaan
batinnya (bahasa anak mudanya ‘curhat’, apakah itu karena ‘berantem’ dengan
pacarnya, permasalahan dengan keluarga atau karena ibu kost yang terus menagih
uang kost sementara kiriman dari orang tua belum datang dan sebagainya) dan itu
harus terjadi suatu bentuk komunikasi yang bersifat positif (seperti dengan
menghindari sifat pelit dalam berteman, toleransi dan sebagainya) sehingga
penderitaanya dapat hiang atau berkurang.
Sebaliknya bila dipandang secara
positif berarti penderitaan tersebut ditimbulkan karena sesuatu yang telah
dilakukannya. Jadi ada faktor penyebab dan akibatnya. Jadi misalnya si A
terlihat sebagai seorang yang kesepin, maka kita harus mencari sebab mengapa
dia menjadi kesepian; apakah karena minder (fisiknya tidak bagus), merasa
miskin, mudah tersinggung dalam berteman atau dinilai pelit sehingga dijauhi
oleh teman-temanya yang nantinya akan membuat si A seperti seorang yang
menderita. Setelah dilakukan pengamatan terhadap si A maka bisa diambil
keputusan agar dia harus percaya diri dalam berteman karena otaknya yang
pintar, merasa tidak pernah melakukan pencurian dan korupsi uang, tidak
bermental cengeng bila disinggung /diolok temannya atau merasa murah hati untuk
membeli rokok dan membayarkan ongkos temannya sehingga dia tidak lagi merasa
menderita.
Dalam diri manusia itu ada karsa cipta,
dan rasa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak segala aktivitas manusia.
Cipta adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik karsa maupun rasa
selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin dilayani, sedangkan rasa selalu
ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya menemukan yang dicarinya atau
diharapkan manusia akan merasa senang, merasa bahagia. Apabila karsa dan rasa
tidak terpenuhi apa yang dimaksudkan, manusia akan mendata rasa kurang
mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu, yaitu rasa
takut.
Rasa takut itu justru sudah menyelinap
dan datang menyerang kita sebelum bahaya itu datang menyerangnya. Sekarang yang
paling penting adalah bagaimana upaya kita meniadakan rasa kurang dan rasa
takut itu. Karena kedua rasa itu termasuk penyakit batin masuia, maka usaha
terbaik ialah menyehatkan bathin itu sendiri, rasa kurang itu muncul
dikarenakan adanya anggapan lebih pada pihak lain.
Siksaan
Berbicara tentang siksaan, maka
terbayang pada ingatan kita tentang neraka, dosa dan akhirnya Firman Allah SWT.
dalam kitab suci Al-Qur’an. Seperti kita maklumi di dalam kitab suci Al-Qur’an
terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membicarakannya tentang siksaan ini. Dalam Al-Qur’an surat-surat lain banyak
berisi gambaran dari siksaan untuk orang-orang yang dengki, syirik, musyrik,
mencuri, memfitnah , makan harta anak yatim, dan sebagainya.
Berbicara tentang siksaan terbayang
dibenak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin mendirikan bulu
kuduk kita, siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang
lain dan sebagainya.
Siksaan
bersifat Psikis
Penderitaan
Psikis adalah penderitaan yang cara mengatasinya berada pada diri dan kemampuan
orang itu sendiri. siksaan bersifat Psikis berarti siksaan yang menyiksa
seseorang dari dalam , atau bisa kita artikan perlakuan tidak menyenangkan pada
rohani seseorang. Contoh dari Siksaan Psikis diantaranya:
1. Kebimbangan / Kegalauan
Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan,
kesepian dan ketakutan. Kebimbangan atau dalam bahasa anak muda masa kini Galau
dapat dialami oleh seseorang bila ia dihadapi pada pilihan dan tidak dapat
menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya seorang yang bimbang untuk
memutuskan ia akan pergi atau tidak. Akibat dari kebimbangan seseorang berada
dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya
saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama
dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat
berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan
cepat dapat diatasi.
2. Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa
sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai,
kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti
yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat
yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian
juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami seseorang.
Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu
cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin,
sebagai homo socius, seseorang perlu kawan, maka untuk mengalahkan rasa
kesepian orang perlu cepat macari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi.
Pada umumnya orang yang dapat dijadikan kawan duka adalah orang yang dapat
mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh sahabatnya itu, selain
mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan,
khususnya yang dapat bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh
tempat dan waktu dalam dirinya.
3. Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat
menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu
dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada
umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus,
ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu
sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian,
ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya
ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa
ketakutan, antara lain :
· Claustrophobia dan
Agoraphobia : Claustrophobia adalah rasa takut terhadap
ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan
seseorang berada di tempat terbuka
· Gamang : ketakutan bila seseorang di tampat yang
tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang yang
tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan
dibawahnya air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok
dibawahnya.
· Nyctophobia : merupakan
Ketakutan akan Kegelapan merupakan suatu ketakut an
seseorang bila ia berada di tempatyang gelap. Sebab dalam pikirannya
dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan,
pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu
dinyalakan lampu yang terang .
· Kesakitan : merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa
sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah
berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal itu
disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan
· Kegagalan
: merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa
yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah
untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi
kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan
kalau sampai terulang lagi.
Siksaan bersifat Fisik
Penderitaan Fisik adalah penderitaan
yang di alami manusia yang di atasi secara medis untuk menyembuhkan penderitaan
tersebut. Siksaan bersifat Fisik adalah siksaan yang melibatkan perlakuan kasar
atau keras kepada seseorang terhadap fisik / jasmani orang lain .
Contoh dari Siksaan fisik diantaranya:
1.
Bullying / Kekerasan : kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang yang
dilakukan seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu
mempertahankan diri dalam situasi dimana ada hasrat untuk melukai atau manakuti
orang atau membuat orang tertekan, trauma / depresi dan tidak berdaya. Seperti
memukul, menampar, memalak atau meminta paksa yang bukan miliknya, pengeroyokan
menjadi eksekutor perintah senior.
2.
KDRT : setiap
perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau
penelantaranrumah tangga termasukancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga
3.
Pencurian : tindakan mengambil hak milik orang lain tanpa
sepengetahuan si pemilik .
4.
Perampokan :
Pencurian dengan cara paksa / Kasar sehingga dapat melukai korban.
5.
Pembunuhan :
Penghilangan nyawa seseorang baik disengaja maupun tidak disengaja.
6.
Pemerkosaan :
suatu tindakan kriminal di mana si korban dipaksa untuk melakukan aktivitas
seksual, khususnya penetrasi dengan alat kelamin, di luar kemauannya sendiri
(secara paksa)
7.
Penculikan : menghilangkan
orang lain dengan beberapa tujuan tertentu, orang tersebut menahan orang dalam
penjara palsu dan menahan korban tanpa wewenang sah.
Sebab-sebab Timbulnya Penderitaan
Apabila kita kelompokkan secara
sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan
manusia dapat diperinci sebagai berikut :
v Penderitaan yang timbul karena perbuatan
manusia itu sendiri.
v Penderitaan yang timbul karena perlakuan orang
lain / lingkungan sekitar.
v Penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan / azab Tuhan.
Penderitaan termasuk realitas dunia
dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat
dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang,
atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Sumber Referensi:
Nama :
Azelya Septarani
Npm:
11511341
Kelas : 1PA
07