Searching

Tuesday, October 25, 2011

Manusia dan Penderitaan



Pengertian Penderitaan

Penderitaan adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh siapapun. Berbicara tentang penderitaan ternyata penderitaan tersebut berasal dari dalam dan luar diri manusia. Biasanya orang menyebut dengan factor internal dan faktor eksternal.

Penderitaan berasal dari kata dasar derita. Asal kata derita dari bahasa sansekerta “dhra” artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.

Berbagai bentuk penderitaan yang dialami manusia bila dipandang secara Sosiologis dapat dikaji secara negatif dan positif. Secara negatif hal tersebut dapat terjadi karena paham khayalan/prasangka berlebihan yang berasal dari dalam diri seseorang sehingga dia menderita seperti kesepian karena tidak mampu (minder) untuk bersosialisasi dengan orang lain, ketakutan karena siksaan bathin, kegelapan, perasaan sakit maupun perasaan gagal yang kesemuanya bisa saja terjadi karena ketidak mampuan seseorang dalam melakukan Sosialisasi sehingga dianggap melakukan tingkah laku Sosiopatik/penyimpangan perilaku sosial. Dalam hal ini seorang individu mulai kanak-kanak hingga dewasa mempelajari pola-pola tindakan dari orang-orang disekelilingnya sehingga diharapkan mampu merasakan penderitaa orang lain dan sebaliknya. Dalam hal ini melalui interaksi seseorang dapat melepaskan penderitaan batinnya (bahasa anak mudanya ‘curhat’, apakah itu karena ‘berantem’ dengan pacarnya, permasalahan dengan keluarga atau karena ibu kost yang terus menagih uang kost sementara kiriman dari orang tua belum datang dan sebagainya) dan itu harus terjadi suatu bentuk komunikasi yang bersifat positif (seperti dengan menghindari sifat pelit dalam berteman, toleransi dan sebagainya) sehingga penderitaanya dapat hiang atau berkurang.
Sebaliknya bila dipandang secara positif berarti penderitaan tersebut ditimbulkan karena sesuatu yang telah dilakukannya. Jadi ada faktor penyebab dan akibatnya. Jadi misalnya si A terlihat sebagai seorang yang kesepin, maka kita harus mencari sebab mengapa dia menjadi kesepian; apakah karena minder (fisiknya tidak bagus), merasa miskin, mudah tersinggung dalam berteman atau dinilai pelit sehingga dijauhi oleh teman-temanya yang nantinya akan membuat si A seperti seorang yang menderita. Setelah dilakukan pengamatan terhadap si A maka bisa diambil keputusan agar dia harus percaya diri dalam berteman karena otaknya yang pintar, merasa tidak pernah melakukan pencurian dan korupsi uang, tidak bermental cengeng bila disinggung /diolok temannya atau merasa murah hati untuk membeli rokok dan membayarkan ongkos temannya sehingga dia tidak lagi merasa menderita.


Dalam diri manusia itu ada karsa cipta, dan rasa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak segala aktivitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik karsa maupun rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin dilayani, sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya menemukan yang dicarinya atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa bahagia. Apabila karsa dan rasa tidak terpenuhi apa yang dimaksudkan, manusia akan mendata rasa kurang mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu, yaitu rasa takut.
Rasa takut itu justru sudah menyelinap dan datang menyerang kita sebelum bahaya itu datang menyerangnya. Sekarang yang paling penting adalah bagaimana upaya kita meniadakan rasa kurang dan rasa takut itu. Karena kedua rasa itu termasuk penyakit batin masuia, maka usaha terbaik ialah menyehatkan bathin itu sendiri, rasa kurang itu muncul dikarenakan adanya anggapan lebih pada pihak lain.











Siksaan

Berbicara tentang siksaan, maka terbayang pada ingatan kita tentang neraka, dosa dan akhirnya Firman Allah SWT. dalam kitab suci Al-Qur’an. Seperti kita maklumi di dalam kitab suci Al-Qur’an terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membicarakannya tentang siksaan ini.  Dalam Al-Qur’an surat-surat lain banyak berisi gambaran dari siksaan untuk orang-orang yang dengki, syirik, musyrik, mencuri, memfitnah , makan harta anak yatim, dan sebagainya.
Berbicara tentang siksaan terbayang dibenak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain dan sebagainya.

Siksaan bersifat Psikis
 Penderitaan Psikis adalah penderitaan yang cara mengatasinya berada pada diri dan kemampuan orang itu sendiri. siksaan bersifat Psikis berarti siksaan yang menyiksa seseorang dari dalam , atau bisa kita artikan perlakuan tidak menyenangkan pada rohani seseorang. Contoh dari Siksaan Psikis diantaranya:
1. Kebimbangan / Kegalauan

Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan atau dalam bahasa anak muda masa kini Galau dapat dialami oleh seseorang bila ia dihadapi pada pilihan dan tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya seorang yang bimbang untuk memutuskan ia akan pergi atau tidak. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.

2. Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang  dialami oleh petapa  atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami seseorang.
Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin, sebagai homo socius, seseorang perlu kawan, maka untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat macari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang dapat dijadikan kawan duka adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh sahabatnya  itu, selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan, khususnya yang dapat bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.

3. Ketakutan

Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
·      Claustrophobia dan Agoraphobia :   Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
·      Gamang  :   ketakutan bila  seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
·      Nyctophobia :  merupakan Ketakutan akan Kegelapan merupakan suatu ketakut an  seseorang bila ia berada di tempatyang gelap. Sebab dalam pikirannya  dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang .
·      Kesakitan  :  merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan
·      Kegagalan : merupakan ketakutan dari seseorang  disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.

Siksaan bersifat Fisik
Penderitaan Fisik adalah penderitaan yang di alami manusia yang di atasi secara medis untuk menyembuhkan penderitaan tersebut. Siksaan bersifat Fisik adalah siksaan yang melibatkan perlakuan kasar atau keras kepada seseorang terhadap fisik / jasmani orang lain  .  Contoh dari Siksaan fisik diantaranya:
1.       Bullying / Kekerasan  : kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan diri dalam situasi dimana ada hasrat untuk melukai atau manakuti orang atau membuat orang tertekan, trauma / depresi dan tidak berdaya. Seperti memukul, menampar, memalak atau meminta paksa yang bukan miliknya, pengeroyokan menjadi eksekutor perintah senior.
2.       KDRT   :   setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaranrumah tangga termasukancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga
3.       Pencurian :  tindakan mengambil hak milik orang lain tanpa sepengetahuan si pemilik .
4.       Perampokan  :  Pencurian dengan cara paksa / Kasar sehingga dapat melukai korban.
5.       Pembunuhan : Penghilangan nyawa seseorang baik disengaja maupun tidak disengaja.
6.       Pemerkosaan : suatu tindakan kriminal di mana si korban dipaksa untuk melakukan aktivitas seksual, khususnya penetrasi dengan alat kelamin, di luar kemauannya sendiri (secara paksa)
7.       Penculikan  :   menghilangkan orang lain dengan beberapa tujuan tertentu, orang tersebut menahan orang dalam penjara palsu dan menahan korban tanpa wewenang sah.


Sebab-sebab Timbulnya Penderitaan
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
v  Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia itu sendiri.
v  Penderitaan yang timbul karena perlakuan orang lain / lingkungan sekitar.
v  Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.


Sumber Referensi:

Nama : Azelya Septarani
Npm: 11511341
Kelas : 1PA 07

Sunday, October 23, 2011

Manusia Dan Keindahan


Keindahan atau yang dalam bahasa inggris disebut Sense Of Beauty adalah persepsi atau gambaran penilaian seseorang terhadap sesuatu dalam cakupan yang luas. Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri.  Sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Keindahan ini bermakna sangat luas, sehingga Keindahan ini bersifat Universal.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya. Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa:
 " Beauty is in the eye of the beholder."

Penilaian keindahan
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas Keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi  seni.
Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut memengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa romantisme di Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya De Sitjl di Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang dan kemampuan mengabstraksi benda.
Konsep the beauty and the ugly :   Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu. Ia berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian keindahan, yaitu the beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan dan the ugly, suatu karya yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, namun jika dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan keindahan.
Sejarah penilaian keindahan : Keindahan seharusnya sudah dinilai begitu karya seni pertama kali dibuat. Namun rumusan keindahan pertama kali yang terdokumentasi adalah oleh filsuf Plato yang menentukan keindahan dari proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sementara Aristoteles menilai keindahan datang dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan keberadaan.keindahan seharusnya memenuhi banyak aspek. aspek jasmani dan  aspak rohani

v  Keindahan pada Manusia
Wanita yang memiliki keindahan rupanya dalam Masyarakat luas biasa disebut cantik, sementara pria yang rupawan disebut ganteng. Keindahan bukan saja bisa dilihat dari luar diri (Outer Beauty) tapi juga bisa berasal dari dalam diri (Inner Beauty). Sifat dan ciri seseorang yang dianggap indah/elok, apakah secara individu atau dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi dari Inner Beauty (keelokan yang ada di dalam), yang meliputi faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty (keelokan yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik, seperti kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur kulit wajah.
Standar kecantikan/ketampanan selalu berkembang, berdasarkan apa yang dianggap suatu budaya tertentu sebagai berharga. Lukisan sejarah memperlihatkan berbagai standar yang berbeda untuk keelokan manusia. Namun manusia yang relatif muda, dengan kulit halus, tubuh proporsional, dan fitur biasa, secara tradisional dianggap paling elok sepanjang sejarah. Walau begitu, penilaian seseorang terhadap kecantikan akan berbeda-beda. Mengapa begitu…?? Ya karena selera orang pasti berbeda-beda, setiap orang pasti punya pemikiran tersendiri.


             
     Kecantikan memang punya banyak definisi, namun sepertinya maknanya tak jauh dari menggoda atau sedap dipandang mata.  Suatu definisi yang aku temukan di dunia maya mengatakan cantik itu artinya “the qualities that give pleasure to the senses”.


Kita harus mengakui bahwa manusia biasanya akan menghubungkan kecantikan dengan masalah pandangan mata seseorang waktu mendeteksi keunggulan manusia, hewan, lingkungan, atau lainnya.  Jadi,  kecantikan adalah ukuran karakteristik dari seseorang, atau hewan, atau tempat, atau ide yang memberikan pengalaman ataupun kepuasan yang menyenangkan.
Kecantikan juga bicara tentang keinginan, sesuatu yang kita harapkan. Langlois Social Development Lab from University of Texas, Amerika Serikat telah mengadakan penelitian tentang kecantikan dan menyimpulkan bahwa wajah yang dianggap “rata-rata” adalah attractive atau menarik.  Kelompok riset Langois menjelaskan bahwa manusia sebetulnya selalu secara aktif membangun pendapatnya sendiri tentang apa yang dimaksud dengan “cantik”. Mereka mengungkapkan bahwa cantik itu baik dalam manusia baik secara turun menurun (evolusi) atau yang kita bangun sendiri.
Manusia, secara kelompok atau pribadi punya cita rasa tentang kecantikan. Agaknya penelitian ini telah membuktikan bahwa yang dikatakan menarik adalah yang memiliki wajah yang “bagaimana komposisi wajah sewajarnya”. Sebagaimana sewajarnya itu? Ya… terserah selera kita.   Kadang-kala, persepsi tersebut diatur oleh pendapat masyarakat sekitar. Misalnya diMauritius. Di sana, perempuan baru dianggap cantik bila punya stretch-marks, karena kegemukan. Sehingga konon banyak suami Mauritius meminta istrinya hanya mengkonsumsi semua susu kambing atau makaroni yang bikin gemuk. 
Secara umum, orang yang cukup muda, berkulit halus, memiliki tubuh yang proporsional, tidak terlalu gemuk dan juga tidak terlalu kurus, adalah yang dianggap
cantik di sepanjang masa. Ini dapat dibuktikan dari  lukisan-lukisan di mana ada perempuan cantik di dalamnya, yang dibuat dari masa ke masa. Namun pada kenyataannya wajah yang menarik adalah yang enak dipandang karena emosi positif yang terpancar dari pribadi yang bersangkutan. Ini yang disebut denganinner beauty. Sementara kecantikan yang fisik dapat dirawat dengan kosmetik bahkan operasi plastik, kecantikan dari dalam memerlukan terapi mental yang menghasilkan efek dari bahagia sehingga seseorang itu menjadi enak dipandang. 




v  Keindahan pada Alam
Di Indonesia banyak sekali kekayaan alam yang dimiliki. Keindahannya tak dapat terlukiskan dengan kata-kata. Kerap kali tempat-tempat yang memiliki keindahan alam yang luar biasa ini menjadi objek pariwisata. Berikut beberapa Keindahan alam di Indonesia yang menjadi objek pariwisata:
Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat                             








                                           Green Canyon, Jawa Barat   


Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara








                                                Pantai Dreamland, Bali

Pulau Belitung, Bangka Belitung


v  Keindahan pada karya seni
Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai warna, dengan kedalaman warna “pigmen” dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa pelukis, definisi ini digunakan terutamanya jika ia merupakan pencipta suatu karya lukisan.
Manusia telah melukis selama 6 kali lebih lama berbanding penggunaan tulisan. Sebagai contoh lukisan-lukisan yang berada di gua-gua tempat tinggal manusia prasejarah.
Berikut adalah contoh keindahan pada Seni Lukis:





Sumber Referensi:

Nama : Azelya Septarani
NPM  : 11511341
Kelas : 1PA07

Thursday, October 20, 2011

Manusia dan Cinta Kasih


Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi).  Secara rohani, manusia dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana berhubungan dengan kekuatan ketuhanan; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelamin. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir lelaki ataupun perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin , bayi, balita, anak-anak , remaja,  pemuda/i,dewasa, dan orangtua. Selain itu masih banyak penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dsb.



Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta dapat digambarkan dalam berbagai bentuk kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Kasih sayang atau dikenal juga sebagai (Afeksi istilah psikologi dalam bahasa Inggris Affection) secara harfiah adalah semacam status kejiwaan yang disebabkan oleh pengaruh eksternal. Istilah ini dalam bahasa Inggris sering digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua orang (atau lebih) yang lebih dari sekedar rasa simpati atau persahabatan.
Cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa baik berupa perlakuan yang mengistimewakan, atau bisa juga ditunjukkan melalui sikap patuh, menuruti perkataan, membantu, pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, mengikuti dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
v  Perasaan terhadap tuhan

v  Perasaan terhadap keluarga

v  Perasaan terhadap teman-teman

v  Perasaan terhadap lawan jenis
      1. Perasaan yang  romantis atau juga disebut asmara

                        2. Perasaan yang hanya merupakan keinginan nafsu


v  Perasaan terhadap sesama yang disebut belas kasih/kasih sayang

v  Perasaan terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme

v  Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu

v  Perasaan terhadap negara yang disebut patriotisme

v  Perasaan terhadap bangsa yang disebut nasionalisme




Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
v  Perasaan
v  Pengenalan
v  Tanggung jawab
v  Perhatian
v  Saling menghormati

Jenis-jenis cinta
Seperti banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta. Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan.
Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada 'jiwa' atau pikiran, cinta hukum dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dll. Cinta lebih berarah ke abstrak, lebih mudah dialami daripada dijelaskan. Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya

Cinta antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari sekedar rasa kesukaan terhadap orang lain. Cinta antar pribadi bisa mencakup hubungan kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga persahabatan yang sangat erat.
Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi:
v  Kasih sayang: menghargai orang lain.
v  Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain (yang tentunya sangat jarang kita temui sekarang ini).
v  Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
v  Commitment:  keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
v  Keintiman Emosional: berbagi emosi dan rasa.
v  Kekerabatan: ikatan keluarga.
v  Passion: Hasrat dan atau nafsu seksual yang cenderung menggebu-gebu.
v  Physical intimacy:  berbagi kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual.
v  Kepentingan Pribadi: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
v  Pelayanan: keinginan untuk membantu dan atau melayani.
v  Homoseks: Cinta dan atau hasrat seksual pada orang yang berjenis kelamin sama, khususnya bagi pria. Bagi wanita biasa disebut Lesbian (lesbi).
Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih saying  tanpa seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobby  yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.

Sumber Referensi:

NAMA: Azelya Septarani
NPM: 11511341
Kelas: 1PA07