Keindahan atau yang dalam bahasa
inggris disebut Sense Of Beauty adalah
persepsi atau gambaran penilaian seseorang terhadap sesuatu dalam cakupan yang
luas. Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan,
bukan pada kenyataan itu sendiri. Sifat
dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan
pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Keindahan ini bermakna
sangat luas, sehingga Keindahan ini bersifat Universal.
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, keindahan
diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.
Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial,
dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang
dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu
budaya tertentu, untuk kesempurnaannya. Pengalaman "keindahan" sering
melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam,
yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena
ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa:
" Beauty is in the eye of the beholder."
Penilaian keindahan
Estetika adalah salah satu cabang filsafat.
Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas Keindahan, bagaimana
ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih
lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai
sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa.
Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Meskipun
awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu
karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut memengaruhi
penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa romantisme di
Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa
realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa
adanya. Pada masa maraknya De Sitjl di Belanda, keindahan berarti
kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang dan kemampuan mengabstraksi benda.
Konsep
the beauty and the ugly : Perkembangan
lebih lanjut menyadarkan bahwa keindahan tidak selalu memiliki rumusan
tertentu. Ia berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang
dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal dua hal dalam
penilaian keindahan, yaitu the beauty, suatu karya yang memang diakui
banyak pihak memenuhi standar keindahan dan the ugly, suatu karya yang
sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak
biasanya dinilai buruk, namun jika dipandang dari banyak hal ternyata
memperlihatkan keindahan.
Sejarah
penilaian keindahan : Keindahan seharusnya sudah dinilai begitu karya
seni pertama kali dibuat. Namun rumusan keindahan pertama kali yang
terdokumentasi adalah oleh filsuf Plato yang menentukan keindahan
dari proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sementara Aristoteles menilai
keindahan datang dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan keberadaan.keindahan
seharusnya memenuhi banyak aspek. aspek jasmani dan aspak rohani
v Keindahan pada Manusia
Wanita
yang memiliki keindahan rupanya dalam Masyarakat luas biasa disebut cantik,
sementara pria yang rupawan disebut ganteng. Keindahan bukan saja bisa dilihat
dari luar diri (Outer Beauty) tapi juga bisa berasal dari dalam diri (Inner
Beauty). Sifat dan ciri seseorang yang dianggap indah/elok, apakah secara
individu atau dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi
dari Inner Beauty (keelokan yang ada di dalam), yang meliputi
faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan,
kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty (keelokan
yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik, seperti
kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur kulit wajah.
Standar
kecantikan/ketampanan selalu berkembang, berdasarkan apa yang dianggap suatu
budaya tertentu sebagai berharga. Lukisan sejarah memperlihatkan berbagai
standar yang berbeda untuk keelokan manusia. Namun manusia yang relatif muda,
dengan kulit halus, tubuh proporsional, dan fitur biasa, secara tradisional
dianggap paling elok sepanjang sejarah. Walau begitu, penilaian seseorang
terhadap kecantikan akan berbeda-beda. Mengapa begitu…?? Ya karena selera orang
pasti berbeda-beda, setiap orang pasti punya pemikiran tersendiri.
Kecantikan
memang punya banyak definisi, namun sepertinya maknanya tak jauh dari menggoda
atau sedap dipandang mata. Suatu definisi yang aku temukan di dunia maya
mengatakan cantik itu artinya “the qualities that give pleasure to the senses”.
Kita
harus mengakui bahwa manusia biasanya akan menghubungkan kecantikan dengan
masalah pandangan mata seseorang waktu mendeteksi keunggulan manusia, hewan,
lingkungan, atau lainnya. Jadi, kecantikan adalah ukuran karakteristik dari
seseorang, atau hewan, atau tempat, atau ide yang memberikan pengalaman ataupun
kepuasan yang menyenangkan.
Kecantikan
juga bicara tentang keinginan, sesuatu yang kita harapkan. Langlois Social
Development Lab from University of Texas, Amerika Serikat telah mengadakan
penelitian tentang kecantikan dan menyimpulkan bahwa wajah yang dianggap
“rata-rata” adalah attractive atau menarik. Kelompok riset Langois menjelaskan bahwa
manusia sebetulnya selalu secara aktif membangun pendapatnya sendiri tentang
apa yang dimaksud dengan “cantik”. Mereka mengungkapkan bahwa cantik itu baik
dalam manusia baik secara turun menurun (evolusi) atau yang kita bangun
sendiri.
Manusia,
secara kelompok atau pribadi punya cita rasa tentang kecantikan. Agaknya
penelitian ini telah membuktikan bahwa yang dikatakan menarik adalah yang
memiliki wajah yang “bagaimana komposisi wajah sewajarnya”. Sebagaimana
sewajarnya itu? Ya… terserah selera kita. Kadang-kala, persepsi tersebut
diatur oleh pendapat masyarakat sekitar. Misalnya diMauritius. Di sana,
perempuan baru dianggap cantik bila punya stretch-marks, karena kegemukan.
Sehingga konon banyak suami Mauritius meminta istrinya hanya mengkonsumsi semua
susu kambing atau makaroni yang bikin gemuk.
cantik
di sepanjang masa. Ini dapat dibuktikan dari lukisan-lukisan di mana ada
perempuan cantik di dalamnya, yang dibuat dari masa ke masa. Namun pada
kenyataannya wajah yang menarik adalah yang enak dipandang karena emosi positif
yang terpancar dari pribadi yang bersangkutan. Ini yang disebut denganinner
beauty. Sementara kecantikan yang fisik dapat dirawat dengan kosmetik bahkan
operasi plastik, kecantikan dari dalam memerlukan terapi mental yang menghasilkan
efek dari bahagia sehingga seseorang itu menjadi enak dipandang.
v Keindahan pada Alam
Di
Indonesia banyak sekali kekayaan alam yang dimiliki. Keindahannya tak dapat
terlukiskan dengan kata-kata. Kerap kali tempat-tempat yang memiliki keindahan
alam yang luar biasa ini menjadi objek pariwisata. Berikut beberapa Keindahan
alam di Indonesia yang menjadi objek pariwisata:
Kepulauan
Raja Ampat, Papua Barat
Green Canyon, Jawa Barat
Taman
Laut Bunaken, Sulawesi Utara
Pantai
Dreamland, Bali
Pulau
Belitung, Bangka Belitung
v Keindahan pada karya seni
Lukisan
adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai
warna, dengan kedalaman warna “pigmen” dalam pelarut (atau medium) dan gen
pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk cat
minyak dengan pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas,
kanvas, atau dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman
warna dan cita rasa pelukis, definisi ini digunakan terutamanya jika ia
merupakan pencipta suatu karya lukisan.
Manusia
telah melukis selama 6 kali lebih lama berbanding penggunaan tulisan. Sebagai
contoh lukisan-lukisan yang berada di gua-gua tempat tinggal manusia
prasejarah.
Berikut
adalah contoh keindahan pada Seni Lukis:
Sumber
Referensi:
Nama : Azelya
Septarani
NPM : 11511341
Kelas : 1PA07
No comments:
Post a Comment