Searching

Sunday, October 23, 2011

Manusia Dan Keindahan


Keindahan atau yang dalam bahasa inggris disebut Sense Of Beauty adalah persepsi atau gambaran penilaian seseorang terhadap sesuatu dalam cakupan yang luas. Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri.  Sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Keindahan ini bermakna sangat luas, sehingga Keindahan ini bersifat Universal.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya. Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa:
 " Beauty is in the eye of the beholder."

Penilaian keindahan
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas Keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi  seni.
Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut memengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa romantisme di Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya De Sitjl di Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang dan kemampuan mengabstraksi benda.
Konsep the beauty and the ugly :   Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu. Ia berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian keindahan, yaitu the beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan dan the ugly, suatu karya yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, namun jika dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan keindahan.
Sejarah penilaian keindahan : Keindahan seharusnya sudah dinilai begitu karya seni pertama kali dibuat. Namun rumusan keindahan pertama kali yang terdokumentasi adalah oleh filsuf Plato yang menentukan keindahan dari proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sementara Aristoteles menilai keindahan datang dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan keberadaan.keindahan seharusnya memenuhi banyak aspek. aspek jasmani dan  aspak rohani

v  Keindahan pada Manusia
Wanita yang memiliki keindahan rupanya dalam Masyarakat luas biasa disebut cantik, sementara pria yang rupawan disebut ganteng. Keindahan bukan saja bisa dilihat dari luar diri (Outer Beauty) tapi juga bisa berasal dari dalam diri (Inner Beauty). Sifat dan ciri seseorang yang dianggap indah/elok, apakah secara individu atau dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi dari Inner Beauty (keelokan yang ada di dalam), yang meliputi faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty (keelokan yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik, seperti kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur kulit wajah.
Standar kecantikan/ketampanan selalu berkembang, berdasarkan apa yang dianggap suatu budaya tertentu sebagai berharga. Lukisan sejarah memperlihatkan berbagai standar yang berbeda untuk keelokan manusia. Namun manusia yang relatif muda, dengan kulit halus, tubuh proporsional, dan fitur biasa, secara tradisional dianggap paling elok sepanjang sejarah. Walau begitu, penilaian seseorang terhadap kecantikan akan berbeda-beda. Mengapa begitu…?? Ya karena selera orang pasti berbeda-beda, setiap orang pasti punya pemikiran tersendiri.


             
     Kecantikan memang punya banyak definisi, namun sepertinya maknanya tak jauh dari menggoda atau sedap dipandang mata.  Suatu definisi yang aku temukan di dunia maya mengatakan cantik itu artinya “the qualities that give pleasure to the senses”.


Kita harus mengakui bahwa manusia biasanya akan menghubungkan kecantikan dengan masalah pandangan mata seseorang waktu mendeteksi keunggulan manusia, hewan, lingkungan, atau lainnya.  Jadi,  kecantikan adalah ukuran karakteristik dari seseorang, atau hewan, atau tempat, atau ide yang memberikan pengalaman ataupun kepuasan yang menyenangkan.
Kecantikan juga bicara tentang keinginan, sesuatu yang kita harapkan. Langlois Social Development Lab from University of Texas, Amerika Serikat telah mengadakan penelitian tentang kecantikan dan menyimpulkan bahwa wajah yang dianggap “rata-rata” adalah attractive atau menarik.  Kelompok riset Langois menjelaskan bahwa manusia sebetulnya selalu secara aktif membangun pendapatnya sendiri tentang apa yang dimaksud dengan “cantik”. Mereka mengungkapkan bahwa cantik itu baik dalam manusia baik secara turun menurun (evolusi) atau yang kita bangun sendiri.
Manusia, secara kelompok atau pribadi punya cita rasa tentang kecantikan. Agaknya penelitian ini telah membuktikan bahwa yang dikatakan menarik adalah yang memiliki wajah yang “bagaimana komposisi wajah sewajarnya”. Sebagaimana sewajarnya itu? Ya… terserah selera kita.   Kadang-kala, persepsi tersebut diatur oleh pendapat masyarakat sekitar. Misalnya diMauritius. Di sana, perempuan baru dianggap cantik bila punya stretch-marks, karena kegemukan. Sehingga konon banyak suami Mauritius meminta istrinya hanya mengkonsumsi semua susu kambing atau makaroni yang bikin gemuk. 
Secara umum, orang yang cukup muda, berkulit halus, memiliki tubuh yang proporsional, tidak terlalu gemuk dan juga tidak terlalu kurus, adalah yang dianggap
cantik di sepanjang masa. Ini dapat dibuktikan dari  lukisan-lukisan di mana ada perempuan cantik di dalamnya, yang dibuat dari masa ke masa. Namun pada kenyataannya wajah yang menarik adalah yang enak dipandang karena emosi positif yang terpancar dari pribadi yang bersangkutan. Ini yang disebut denganinner beauty. Sementara kecantikan yang fisik dapat dirawat dengan kosmetik bahkan operasi plastik, kecantikan dari dalam memerlukan terapi mental yang menghasilkan efek dari bahagia sehingga seseorang itu menjadi enak dipandang. 




v  Keindahan pada Alam
Di Indonesia banyak sekali kekayaan alam yang dimiliki. Keindahannya tak dapat terlukiskan dengan kata-kata. Kerap kali tempat-tempat yang memiliki keindahan alam yang luar biasa ini menjadi objek pariwisata. Berikut beberapa Keindahan alam di Indonesia yang menjadi objek pariwisata:
Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat                             








                                           Green Canyon, Jawa Barat   


Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara








                                                Pantai Dreamland, Bali

Pulau Belitung, Bangka Belitung


v  Keindahan pada karya seni
Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan berbagai warna, dengan kedalaman warna “pigmen” dalam pelarut (atau medium) dan gen pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa pelukis, definisi ini digunakan terutamanya jika ia merupakan pencipta suatu karya lukisan.
Manusia telah melukis selama 6 kali lebih lama berbanding penggunaan tulisan. Sebagai contoh lukisan-lukisan yang berada di gua-gua tempat tinggal manusia prasejarah.
Berikut adalah contoh keindahan pada Seni Lukis:





Sumber Referensi:

Nama : Azelya Septarani
NPM  : 11511341
Kelas : 1PA07

No comments:

Post a Comment